Setelah membunuh kedua korban, Suganda berlari ke belakang di rumah korban melewati rawa-rawa basah, di kawasan Ilir Barat 1 Palembang. Barang bukti berupa pakaian dengan bercak darah kedua korban dan ponsel Suganda, yang dibuang di rawa-rawa untuk menghilangkan jejak.
Suganda menemukan satu rumah kosong di belakang rumah korban, yang sering digunakan oleh para buruh di sana untuk beristirahat. Di sana, dia menemukan kemeja dan celana bekas pekerja bangunan dan mengganti pakaiannya, lalu pergi ke tempat persembunyiannya di rumah kerabatnya di Sukarami Palembang.
“Ini sudah kita dalami, persiapan baju dan celana apakah bagian dari perencanaan menyempurnakan pembunuhan ini,” katanya.
Chat dengan Bos
Kapolrestabes Palembang mengakui, ada beberapa kejanggalan dalam pembunuhan sadis yang dilakukan Suganda alias Nanda. Salah satunya yang akan dibongkar adalah chat antara pelaku dan bosnya yakni Anung Kurniawan, sebelum pembunuhan sadis tersebut terjadi.
Apalagi ponsel pelaku yang dibuang di rawa-rawa, kini dalam kondisi basah dan tidak bisa dioperasikan lagi. Sehingga pihak kepolisian menunggu ponselnya kering dan mengambil data-data yang dibutuhkan. “Handphone pelaku sedang dikeringkan. Yang nantinya akan dibuka, untuk mengetahui rangkaian cerita sebenarnya,” ungkapnya.
Salah satu yang akan dibongkar adalah, isi dari percakapan Suganda dengan Anung Kurniawan, yang pada akhirnya membuat pelaku nekat membunuh WA dan FA.