Liputan6.com, Depok – Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan kericuhan warga dan kelompok anak muda yang bangun untuk sahur. Diketahui, kerusuhan terjadi di kawasan Pasir Putih, Sawangan, Depok. Dalam video yang viral, terlihat seorang warga terbangun saat sahur bersama sekelompok pemuda karena sedih dengan perbuatannya. Sempat terjadi adu mulut yang nyaris memuncak hingga membuat banyak warga terpisah. Humas Polres Metro Depok Iptu Made Budi mengatakan, kerusuhan terjadi saat sekelompok pemuda bangun untuk sahur pada Minggu (24/3/2024). Yang terjadi adalah kesalahpahaman antar masyarakat desa. Made, Selasa (26/3/2024) mengatakan, “Warga kontrak Kurniawan memarahi pemuda yang bangun untuk sahur.”
Peringatan Kurniawan dianggap sebagai penghinaan oleh sekelompok pemuda yang bangun untuk sahur. Sekelompok pemuda disuruh berhenti dan tidak berteriak ketika bangun untuk sahur.
Akhirnya sekelompok pemuda tiba di Kurniawan dan menimbulkan kekacauan, kata Made. Krisis yang terus terjadi membuat Kurniawan dan kelompok pemuda berselisih paham. Akhirnya rombongan pemuda tersebut emosi dan nyaris terlibat adu fisik, namun berhasil dilerai warga. “Polsek Bojongsari ke sana untuk memeriksa dan mencari tahu penyebab keributan tersebut,” kata Made.
Dalam pemutaran film tersebut, terjadi diskusi antara Kurniawan dengan sekelompok anak muda penyelenggara sarapan pagi. Aksi tersebut digelar di depan Kantor Perlindungan Lingkungan Babinsa dan Bhabinkamtibmas di Kecamatan Pasir Putih.
“Menurut pengakuan Kurniawan, tugas membangunkan sahur sangat berat baginya karena sudah melahirkan,” jelas Made. Maafkan diri Anda sendiri, dan masalahnya dianggap selesai
Made menuturkan, tahun lalu, hal serupa juga menimpa Kurniawan saat istrinya sedang hamil. Kurniawan diketahui sudah setahun lebih dipinjamkan ke sini. “Akhirnya Kurniawan sudah meminta maaf dan akan menaati hukum di wilayah tempat tinggalnya,” kata Made.
Karena permintaan maaf Kurniawan, warga desa memaafkan dan kedua pihak yang bertikai saling menghormati. Hasil dari kampanye ini dianggap telah menyelesaikan masalah yang menyebar di jejaring sosial.